BERITA
DAERAH
0
Isu Pengeroyokan Dibantah, UKM Kreasi Klarifikasi Polemik dengan LMND
Pandeglang, Zonix – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kreasi Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten mengeluarkan pernyataan resmi terkait polemik yang melibatkan pihaknya dengan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Ekom UNMA Banten. Dalam klarifikasinya, UKM Kreasi menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan setiap persoalan organisasi melalui budaya musyawarah mufakat.
Ketua Umum UKM Kreasi, Ruli, menyampaikan bahwa pihaknya mengapresiasi hasil musyawarah yang telah ditempuh kedua belah pihak dalam menyelesaikan konflik yang terjadi.
“Hormat dari kami UKM Kreasi UNMA untuk mengapresiasi sebuah kesadaran secara bijak, dewasa, dan demokratis—yakni hasil dari musyawarah yang dijadikan jalan penyelesaian masalah hingga berujung pada pernyataan hukum yang disepakati bersama,” ujar Ruli dalam keterangan tertulisnya.
Namun, UKM Kreasi menyayangkan berkembangnya narasi di luar konteks kesepakatan yang telah dibuat. Menurut mereka, beredar informasi dan opini di media sosial yang tidak sesuai dengan hasil musyawarah maupun kenyataan di lapangan.
“Kami bertanya-tanya mengapa isu ini berkembang di luar konteks kesepakatan tersebut, bahkan melahirkan berbagai citra dan keterangan yang tidak sesuai dengan hasil musyawarah maupun kenyataan di lapangan,” lanjutnya.
UKM Kreasi menduga ada pihak atau oknum tertentu yang berupaya menggiring opini publik secara sepihak dan memanfaatkan situasi ini untuk menciptakan konflik. Ruli menyoroti bahwa budaya musyawarah kini mulai tergerus oleh sikap individualistik dan ego sektoral.
“Kini, banyak yang lebih memilih jalur individualistik, memenangkan ego, dan menafikan kepentingan kolektif. Dalam situasi seperti ini, ruang musyawarah justru dikaburkan oleh opini pembohong yang dibentuk di luar forum resmi dan prosedural,” tegasnya.
Polemik Berawal dari Temuan 19 Mei
UKM Kreasi menjelaskan bahwa polemik ini berawal dari temuan mereka pada 19 Mei 2025, terkait penggunaan fasilitas kampus oleh organisasi eksternal LMND Ekom UNMA Banten tanpa pemberitahuan resmi. UKM Kreasi kemudian melakukan klarifikasi dan menekankan pentingnya kelengkapan administrasi sesuai aturan kampus.
Namun, menurut mereka, tanggapan dari pihak LMND justru menyeret isu ke arah yang tidak relevan dan menjauh dari substansi perizinan. Meski begitu, kedua pihak akhirnya menyepakati penyelesaian secara musyawarah dengan penandatanganan berita acara bersama.
“Kesepakatan itu menjadi bentuk komitmen bersama menjaga tata kelola organisasi yang sehat,” jelas Ruli.
Soroti Narasi Menyesatkan
UKM Kreasi juga menanggapi narasi yang menyebutkan adanya pengeroyokan atau intimidasi terhadap salah satu anggota LMND, yaitu Saepul. Pernyataan tersebut dibantah keras karena tidak sesuai dengan fakta dalam forum musyawarah.
“Beliau sendiri menyatakan: ‘Saya tidak merasa dilukai dan kita bereskan dengan musyawarah’. Ini disaksikan langsung oleh anggota LMND, UKM Kreasi, dan HIMASI,” tegas Ruli.
Narasi yang berkembang di media sosial disebut tidak mencerminkan semangat perjuangan yang menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan. Tuduhan kekerasan dinilai sebagai bentuk penyimpangan dari fakta dan hasil kesepakatan resmi.
“Kesepakatan yang diciptakan bukanlah bentuk tekanan, melainkan hasil dari proses komunikasi terbuka dan bertanggung jawab.”
“Kami Bukan UKM Preman”
Dalam pernyataannya, UKM Kreasi juga menegaskan identitas mereka sebagai organisasi seni, bukan kelompok yang mengedepankan kekerasan atau tekanan.
“Kami tegaskan, UKM Kreasi bukan UKM preman. Kami adalah UKM kesenian yang menjunjung tinggi nilai-nilai kelembutan hati, toleransi, dan penyelesaian masalah melalui jalan damai,” tegas Ruli.
Seruan Menahan Diri dan Kembali ke Forum Resmi
Menutup pernyataannya, UKM Kreasi mengajak seluruh elemen mahasiswa untuk menahan diri dari provokasi dan kembali menjadikan forum resmi sebagai ruang penyelesaian utama.
“Perbedaan seharusnya dikelola, bukan diledakkan menjadi konflik berkepanjangan.”
Jangan lupa ikuti update berita lainnya follow akun
Via
BERITA